Bandungrayanews.com/Bandung – Rumas Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan segera diresmikan. Saat ini pembangunan dan kelengkapan infrastruktur rumah sait yang terletak di Jln. K.H. Wahid Hasyim ini hampir rampung dan tinggal penyelarasan akhir di beberapa bagian.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial didampingi Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna, Jumat (1/11/2019), meninjau kondisi terakhir pembangunan RSKAI Kota Bandung. Pada kesempatan yang sama, Direktur RSKIA Kota Bandung, Taat Tagore melaporkan persiapan pembukaan rumah sakit yang dijadwalkan pada akhir Desember.
“Alhamdulillah dari semua progres yang ada, dari mulai sisi SDM, fasilitas, dan sebagainya menunjukkan secara umum ada kesiapan,” ujar Oded usai kunjungan.
RSKIA Kota Bandung mempunyai fasilitas-fasilitas unggulan. Taat memaparkan, RSKIA Kota Bandug dilengkapi laboratorium yag terbilang sangat canggih. Fasilitas di laboratorium ini menggunakan teknologi informasi dan mesin-mesin robotik yang tujuannya untuk meminimalisir kesalahan penandaan atau labelling.
“Ini mungkin salah satu yang tercanggih di Indonesia,” ujar Taat.
Fasilitas lainnya adalah, ruang radiologi yang dilengkapi dengan kemampuan Angiografi, MRI, CT-scan, mamografi, hingga X-ray robotik.
“X-ray ada dua, ada juga panoramic untuk gigi. Ini salah satu yang tercanggih juga karena bisa rekonstruksi akibat kecelakaan. Kalau kecelakaan kan bentuk giginya nggak karuan, ini nanti bisa rekonstruksi, reposisi,” tuturnya.
Ada juga ruang farmasi yag telah dilengkapi dengan pneumatic tube yang terkoneksi dengan sistem komputerisasi. Area farmasi terletak di lantai dua.
“Pasien nantinya tak perlu lagi bolak-balik ke ruang farmasi. Dokter tinggal kasih resep, petugas nanti akan masukkan ke pneumatic tube lalu dikirim ke tiap ruangan di tiap lantai,” imbuhnya.
RSKIA Kota Bandung, lanjut Taat, memiliki sembilan ruang bedah yang terletak lantai lima. Ruang bedah dilengkapi dengan peralata canggih serta bisa menampung 20 pasien yang menjalani pemulihan pascaoperasi.
Di lantai delapan ada ruang bersalin dengan kapasitas 30 tempat tidur untuk persalinan. Ada pula 10 tempat tidur untuk persalinan darurat.
“Jadi sekarang kita sudah siap kalau ada 40 ibu-ibu di Kota Bandung yang melakukan persalinan secara serentak,” ujarnya.
RSKIA Kota Bandung, ungkap Taat, mempunyai poli eksekutif dan rehabilitasi medik. Poli ini dikhususkan untuk perawatan VIP dengan ruang perawatan kelas atas yang berlokasi di lantai tiga.
“Masih di lantai tiga, ada fasilitas rehabilitasi medik untuk fisioterapi. Kita punya lima tempat rehabilitasi medik, yaitu terapi okupasi, terapi modalitas, gym, terapi wicara, dan bengkel protesa untuk membuat kaki atau tangan palsu,” jelasnya.
Fasilitas lain yang dimiliki RSKIA Kota Badung adalah, Intensive Care Unit (ICU). Ada 10 unit ICU, 8 High Care Unit, dan 4 Cardiac Intensive Care Unit yang telah memenuhi standar Peraturan Menteri Kesehatan.
“Selain itu, ada pula 15 unit NICU untuk bayi baru lahir dan 3 unit Pediatric Intensive Care Unit (PICU),” papar Taat.
Taat menambahkan, pasien yang datang ke RSKIA tidak perlu berdesakan menunggu di ruang tunggu. Ruang tunggu di RSKIA Kota Bandung cukup luas dan nyaman.
Disediakan 200 kursi yang dapat menampung 600 pengunjung. Sistem antrian juga akan diatur secara online sehingga warga tak perlu lama-lama mengantre di loket.
“Kita punya 22 poli atau ruang periksa, dan 2 poli gigi. Dengan ruang tunggu yang memadai, pasien akan nyaman saat menunggu antrian,” katanya.
Menurut Taat, masih banyak fasilitas dan fitur yang dimiliki RSKIA Kota Bandung yang tak kalah canggih dengn rumah sakit yang sekarang ada. “Kami saat ini sedang menempuh prosedur administratif seperti izin rumah sakit dan izin operasional agar bisa segera beroperasi,” katanya.
(Eri)