Bandungrayanews/BANDUNG

Alhamdulillah saat ini sudah banyak yg memperhatikan Ojol, kaki lima,dll
Lalu siapa yg memperhatikan guru2x ngaji kita (ustadz/ Ustadzah) yang sebulan hanya dirumah karena semua majelis DITUTUP,
mereka tidak berkeluh kesah karena mereka memiliki adab. Semoga sahabat2 juga tergerak hatinya untuk peduli terhadap guru2 kita.

*EMPATI PADA GURU KITA*

Degghh.. Jantung ini menghentak kencang saat mendengar cerita sahabat bahwa banyak ustad2, guru2 ngaji, penceramah di pelosok2 sekitar jabodetabek tetap sabar menghadapi kondisi ini, mereka tidak menjerit2 meminta bantuan karena penghasilan kurang bahkan hilang.. mereka tetap bersyukur terhadap cobaan ini dan taat terhadap ketentuan ulil amri untuk di rumah saja..

Ada seorang ustad yg menelepon ustad lainnya untuk meminjam beras karena persediaan dirumah habis..
Ada ustad yang meminjam 14 ribu rupiah hanya untuk membeli lauk makan keluarga di rumah..
Ada ustad yang menjual dan menggadaikan barang barang mereka diam diam untuk kebutuhan makan sehari hari keluarganya.
Masya Allah.. mereka tidak meminta.. mereka lebih memilih jalan berhutang, jual dan gadai agar setelah ujian ini usai.. insya Allah bisa mereka kembalikan..

Kita bisa berempati dengan para ojol yg masih punya peluang mencari nafkahnya yang berkurang.
Tapi seharusnya kita harus lebih berempati dengan ustad ustad kelas “medioker” yang istiqomah berdakwah dari satu kampung ke kampung lain.. dari masjid ke masjid.. dari majelis taklim ke majelis taklim yg lain.. yang hampir sebulan ini berhenti sementara bahkan tutup hingga batas yg tidak bisa ditentukan..

Kepada Sahabat muslim di perumahan perumahan.. kampung kampung.. apabila kita punya niat untuk bersedekah membantu sesamanya.. maka letakkan ustad ustad tersebut pada list paling atas daftar yang akan kita sedekahkan.. tak perlu ditanya apakah mereka butuh.. karena pasti nya mereka akan menjawab Alhamdulillah.. ini adalah cobaan yg nikmat dari Allah Subhanahu wa ta’ala..

#AyoPeduliGuruNgaj#  BANDUNGRAYANEWS/BANDUNG

Loading