Salah Satu Media Memberitakan HOAX Pemerintah Membiarkan Pemberitaan Ini

Bandungrayanews.com/

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi di Danau Toba, Sumatra Utara, Selasa, 12 Januari 2021. /Dok. Kemenko Kemaritiman dan Investasi/Kemenko Marves

BANDUNG- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memang dikenal dekat dengan Tiongkok.

Namun, beredar kabar jika dia dan Tiongkok sedang merencanakan pembunuhan massal terhadap pribumi.

Kabar ini dibagikan oleh akun Facebook Bunda Khumairah yang mengunggah gambar berupa tangkapan layar yang berisikan narasi bahwa Tiongkok dan Luhut bekerjasama untuk merencanakan pembunuhan massal terhadap pribumi dengan 40 ribu ton alat tes Covid-19.

Berikut narasi lengkapnya:

“HATI2 TES COVID ASAL CHINA BEKERJA SAMADGN LBP, RENCANA PEMBUNUHAN MASSAL UNTUK PRIBUMI, INI HIMBAUAN MENTERI AUSTRALIA, AGAR RAKYAT INDONESIA WAJIB MENOLAKNYAATAU MELAWAN MAAF INI PENTING !! JGN DISEPELEKAN, WAJIB DISAMPAIKAN KEPADA SELURUH RAKYAT INDONESIA. + Menkes menghalalkan spt tergesa2 mendaulat vaksin tsb legal Tampa uji akurat kitakah yg akan jd barometer uji coba”

Lantas, benarkah jika Luhut dan Tiongkok merencanakan pembunuhan massal terhadap pribumi?

Hoaks soal Luhut Binsar Pandjaitan dan Tiongkok rencanakan pembunuhan massal terhadap pribumi.

Berdasarkan hasil penelusuran Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman Turn Back Hoax, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia bekerjasama dalam mengkoordinasi sumbangan alat-alat kesehatan sekitar 40 ton untuk pengendalian dan penangan wabah Covid-19 di Indonesia.

Di mana alat-alat kesehatan tersebut diangkut dan dijadwalkan tiba di Indonesia pada 26 Maret 2020.

Foto yang digunakan adalah Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton pada 17 Oktober 2019 yang menjanjikan akan meningkatkan pendanaan untuk organisasi ASIO (Australian Security intelligence Organization).

Di mana organisasi tersebut mengalami kesulitan untuk memenuhi tuntutan dari undang-undang baru tentang intervensi asing, spionase, dan terorisme.

Berdasarkan pemaparan di atas mengenai kabar Luhut dan Tiongkok merencanakan pembunuhan massal terhadap pribumi adalah tidak benar.

Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks misleading content atau konten yang menyesatkan.*

Loading