Bandungrayanews/Bandung – Pemerhati pendidikan Cakti Indra Gunawan atau yang disapa Cakti tengah mendirikan program Cakti School berkelas dunia. Hal itu tak lain untuk menjawab krisis pendidikan yang kini sedang melanda berbagai negara.
“Dasar membangun program Cakti School ini tak lain merespon situasi pendidikan yang kini tengah mengalami krisis hebat akibat pandemi Covid-19,” kata Cakti dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Selasa (11/8/2020).
Kegiatan yang digelar di kampus Universitas Brawijaya Malang itu mengambil tajuk “Tol Langit Pendidikan Online Gratis Sedunia dengan Ujian Transparan dan Berkualitas Internasional.”
Cakti menjelaskan, Lembaga ini nantinya akan fokus membantu korban Corona yaitu para siswa dan mahasiswa se-Indonesia pada khususnya yang cuti kuliah atau berhenti sekolah karena tidak ada biaya.
“Apabila puluhan juta mahasiswa dan siswa se-Indonesia tidak melaksanakan proses belajar selama 1 tahun, maka dapat dipastikan Indonesia akan kehilangan aset yang sangat berharga yaitu sumber daya manusia. Dampak krisis pendidikan atau kemacetan pendidikan di Indonesia akan terasa puluhan tahun yang akan menimbulkan Lost Generation Of Education,” cetus alumnus doktoral England University, Australia itu.
Lebih lanjut, penggagas sistem pendidikan tol langit gratis untuk semua kalangan, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia dengan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) bernomor EC00202026935 itu merasa perlu umtuk membantu Pemerintah Indonesia dan masyarakat Indonesia pada khususnya, serta masyarakat dunia pada umumnya.
Adapun, kata dia, terkait teknisnya pendidikan ini akan berbasis virtual dengan mode Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang dipandu oleh Modul, Tutorial (Kuliah Umum melalu Webinar dan pembimbingan karya tulis peserta hingga dipublikasikan dalam bentuk buku yang ber-ISBN dan jurnal internasional yang ber-ISSN.
“Output pendidikan selama 1 tahun adalah menghasilkan buku dan jurnal yang diakui dunia untuk setiap jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, S1, S2, dan S3,” ujar Cakti.
Selain itu, yang menarik dari program pendidikan ini kata Cakti, tidak akan dipungut biaya sama sekali selama proses belajar mengajar hingga kelulusan, yang dibuktikan dengan karya-karya yang dapat diakses melalui Google Scholar, Google Books, maupun mesin pencari virtual lainnya.
“Revolusi Pendidikan ini juga menampilkan keterbukaan atau transparansi presentasi dari setiap peserta didik dengan sistem ujian terbuka yang diuji oleh minimal 2 orang pakar bergelar Doktor atau Profesor yang dapat dilihat secara online di channel youtube,” ungkapnya.
Cakti menambahkan, solusi yang ditawarkan Cakti School ini juga dapat mendukung program Kemendikbud yang dipimpin oleh Bapak Nadiem A. Makarim untuk menghasilkan output yang jelas tanpa mengeluarkan banyak biaya yang dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Gerakan ini dimulai dari Kota Malang dan disiarkan secara langsung di seluruh penjuru dunia dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris melalui Streaming Online,” papar Cakti.
Pendaftaran dilaksanakan secara online di seluruh dunia pada tanggal 17 Agustus 2020 pukul 10.00 WIB dan pendidikan dimulai di tanggal 17 September 2020. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa, unsur Dosen, Guru, Mahasiswa, dan Pemerintah.