Bandung1.com/BANDUNG – Komandan Sektor 22 (Dansektor 22) Citarum Harum, Kol. Inf. Asep Rahman Taufik, Menggalakan Ipal Tinja Komunal untuk selamatkan Ekosistem Sungai yang ada di Kota Bandung, setelah terpelajari bahwa masyarakat Kota Bandung, dengan kafasitas tinggi buang tinjanya langsung ke sungai tanpa pengolahan Ipal/Septick Tank di rumahnya.
Akibat tidak ada perhatian pemerintah maka berakibat pada anak cucu dan cicit sungai citarum di Kota Bandung tercemar bakteri ekoli yang tinggi sehingga sungai tidak bisa dimanfaatkan sebagaimana layaknya sungai yaitu sumber hidup dan penghidupan.
Salahnya memanfaatkan fungsi sungai, masyarakat dengan bebas membuang hajatnya dengan kafasitas tinggi, maka merusak tatanan fungsi sungai yang perlu perhatian penuh dari pemerintah daerah untuk memfasilitasi kebutuhan warganya masih disinyalir tidak ada upaya, sehingga Dansektor 22 Citarum gerak dengan ekstra untuk selamatkan ekosistem sungai.
Keberhasilan Komandan Sektor 22 Citarum, Kol. Inf. Asep Rahman Taufik, mengajak berbagai pihak baik pemerintah yang mulai tergerak, Swasta, para pemerhati lingkungan, aktipis lingkungan serta masyarakat dan steakhokder seperti saat Dansektor 22 meninjau Ipal Komunal di Kelurahan Gegerkalong Kecamatan Sukasari Kota Bandung, Sabtu (13/4)
Upaya ini sedang berjalan bahkan sudah terbukti yaitu, Dansektor 22 Citarum menertibkan berbagai hal yang dilakukan untuk menunjang pada kebersihan lingkukangan dari mulai pembibitan tanaman, pembuatan pupuk kompos, mesin penghancur sampah (Incenerator) Ipal Tinja Komunal, penertiban Ipal pabrik/industri serta yang lebih penting adalah mengajak masyarakat untuk lebih menyadari pentingnya kebersihan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Hadir pada kesempatan itu, Katiah (Ketua LPPM Petahelik UPI), Kasi Ekbang Kec. Sukasari (Hurry), Kasi Ekbang Kel. Gegerkalong (Tana) Hj. Ayi (Kades Kayu Ambon), KSM Cuur Makmur (H. Iwan Duren), Pemerhati Lingkungan Kedokteran Nuklir ITB (Taufik Akbar) dan beberapa tokoh masyrmasya Gegerkalong.
Menurut Dansektor 22, ”Upaya kami dalam menyelamatkan sungai dan lingkungan terus di lakukan sosialisasi pada para pihak utamanya pemerintah, sehingga menghasilkan beberapa pembengunan, diantaranya Ipal Tinja Komunal, TPS3R dan Incenerator yaitu tempat pengolahan pembakaran sampah, yang mana hasil pembakaran tersebut bisa mengurangi volusi maupun pencemaran lingkungan utamanya sungai” Tegas Dansektor 22 Citarum.
“Di Kota Bandung, kami sudah membuat sebanyak 36 Septick Tank Komunal, yang bisa menyiasati pembuangan tinja masyarakat yang belum memiliki jamban sehat, penanaman beribu pohon di berbagai wiyah Kota Bandung sehingga pencemaran ekoli ke sungai bisa dihentikan, bahkan masyarakatpun bisa menikmati kenyamanan utamanya bidang kesehatan lingkungan” Imbuhnya.
Hurry (panggilan akrab Kasi Ekbang Kec. Sukasari) mengatakan, “Atas gagasan dan perjuangan Komandan Asep, maka bisa terwujud Ipal Komunal ini, dengan tujuan untuk menghentikan pembuang tinja langsung ke Sungai Cibeureum, yang kini sudah tercemar kotoran manusia, hingga air sungai tidak sehat” ucapnya.
“Maka saya sangat berterima kasih pada Komandan Asep, yang sudah bisa memprakarsai pembuatan Ipal Komunal ini” Lanjut Hurry.
Kasi Ekbang Kelurahan Gegerkalong (Tana) pada kesempatan yang sama, menyampaikan pada awak media JPCH, “Ipal Komunal ini berukuran 18 m ke 10 m, semua dibangun atas prakarsa Komandan Asep, dengan hiasan taman di bantaran sungai, dan kita bisa menikmati taman ini bahkan bisa berkumpul sambil duduk santai” ujar Tana.
“Pihak kelurahan akan merawat dari pelestarian Ipal Komunal ini juga taman, bahkan saya sangat berharap ada anggaran khusus dari PIPPK sehingga penanganan pemeliharaan Ipal Komunal ini bisa berlanjut bahkan bisa di bangun pada bantaran sungai di wilayah RW lainnnya, karena semakin banyak Ipal Komunal semakin terjamin kebersihan dan kesehatan masyarakat” harap Taman.
Kol. Inf. A Rahman Taufik, setelah adakan tinjauan ke Ipal Komunal Kelurahan Gegerkalong, melanjutkan kunjungannya ke wilayah Kota Lembang untuk meninjau industri pengomposan kotoran hewan di Desa Gudang Kahuripan, meninjau Incenerator wilayah Boscha dan meninjau Incenerator wilayah Desa Kayu Ambon, dalam pelaksanaan pembangunannya di bantu oleh LPPM UPI dan Alumnus Kedokteran Nuklir ITB. (Denny)