Dunia Terancam Resesi : Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?

Bandungrayanews/Jakarta – Dunia terancam resesi akibat pertumbuhan ekonomi yang makin lambat. Bahkan International Monetary Fund (IMF) memproyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2019 ini sebesar 3,2%.

Proyeksi IMF itu lebih rendah dibandingkan prediksi periode April 2019 sebesar 3,3%. Kemudian tahun depan ekonomi dunia diprediksi 3,5% lebih rendah dibanding prediksi sebelumnya 3,6%. Lalu, bagaimana dampaknya ke Indonesia?

Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan, Indonesia masih cukup aman dari ancaman resesi. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang masih bisa terjaga di kisaran 5% dan ditopang oleh pasar domestik yang cukup kuat.

“Tantangan untuk Indonesia sesungguhnya bukan menghindari resesi, tapi bagaimana memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Jauh lebih dari 5%” ujar Piter saat dihubungi detikcom, Kamis (5/9/2019).

Menurut Piter, meskipun global mengalami perlambatan namun Indonesia masih bisa memacu ekonomi agar bisa tumbuh lebih tinggi. Karena itu dibutuhkan koordinasi khususnya pemerintah dan BI untuk menstimulus perekonomian dengan kebijakan fiskal dan moneter yang lebih longgar serta didukung oleh kebijakan sektor riil yang lebih kondusif.

Dari sisi pemerintah, dibutuhkan kebijakan belanja yang lebih ekspansif diikuti dengan pelonggaran pajak. Kemudian dari sisi BI diperlukan kebijakan moneter yang lebih longgar atau bahkan lebih ekspansif.

“Di kebijakan sektor riil, diperlukan berbagai perbaikan regulasi yang benar-benar kondusif bagi investasi,” jelas dia.

Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ryan Kiryanto mengungkapkan, Indonesia masih jauh dari krisis karena pertumbuhan ekonomi kuartalannya masih tumbuh positif.

Dia menyebut jika ekonomi minus dalam dua kuartal berturut-turut itulah krisis. Dia meyakini, jika pemerintah beserta otoritas keuangan sudah memiliki resep antisipasi, tinggal implementasinya harus cepat dan nyata.

“Tapi tetap perlu waspada mencermati dinamika eksternal, agar bisa sedia payung sebelum hujan sehingga tidak kebasahan,” jelas dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I 2019 tercatat 5,06%.

Loading