Bandungrayanews.com/ BANDUNG* — Gubernur Jawa Barat (Jabar) yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar menghadiri penyerahan donasi untuk penanganan COVID-19 di Jabar dari empat lembaga dalam acara di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (29/12/2020).
Keempat lembaga tersebut adalah Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Bandung, Ikatan Alumni ITB 80, Perum Bulog, dan PLN Unit Induk Distribusi Jabar.
Secara simbolis bantuan diterima langsung oleh Ketua Divisi Kerja Sama Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Jabar yang juga Kepala Biro Pemerintahan dan Kerja Sama Sekretariat Daerah Provinsi Jabar, Dodit Ardian Pancapana.
Bantuan terdiri dari: Obat Lian Hua sebanyak 6.000 pack dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Bandung; Indec COVID-19 Antigen sebanyak 5.000 tes (200 kit) dan Indec COVID-19 IgG/IgM sebanyak 5.000 tes (200 kit) dari Ikatan Alumni ITB 80; 125 liter handsanitizer, 125 box (50pcs/box) masker medis 3 ply, dan 200 pcs hazmat dari Perum Bulog; serta 1.250 pcs rapid test Antigen merk Clungene dari PT PLN Unit Induk Distribusi Jabar.
Mewakili Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar, Komite Kebijakan, masyarakat, tenaga kesehatan, hingga pasien COVID-19 di Jabar, Kang Emil pun mengucapkan terima kasih kepada empat lembaga tersebut atas bantuan yang telah diberikan.
“Karena hanya kebersamaanlah yang bisa mempercepat penanganan COVID-19 ini,” ujarnya
Dalam acara ini, Kang Emil pun menyampaikan kondisi dan informasi terkini terkait penanganan COVID-19 di Jabar. Ia melaporkan, beberapa indikator penanganan COVID-19 di Jabar lebih baik dari nasional.
Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Jabar per 27 Desember 2020 mencapai 83,38 persen. Angka tersebut berada di atas rata-rata tingkat kesembuhan nasional yakni 81,8 persen.
Sedangkan kasus meninggal pasien COVID-19 di Jabar yakni 1,45 persen. Angka tersebut jauh di bawah rata-rata kasus meninggal nasional yang mencapai 2,9 persen.
Namun, Gubernur mengakui masih ada pekerjaan penanganan yang harus ditingkatkan oleh Jabar, termasuk menyiapkan tempat isolasi terkait keterisian rumah sakit yang masih cukup tinggi.
Tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar per 27 Desember 2020 mencapai 78,53 persen.
Guna menambah kapasitas, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Jabar dibantu Kodam III/Siliwangi akan menggunakan Asrama Secapa AD Hegarmanah, Wisma Atlet Gunung Bohong, Dodik Belanegara Lembang, Asrama Haji Embarkasi Bekasi, LAN RI, dan fasilitas TNI wilayah priangan timur sebagai pusat isolasi.
“Yang kurang baiknya adalah rumah sakit sudah mulai agak penuh. Oleh karena itu, kami sudah menyiapkan enam gedung (untuk isolasi), tapi kami berdoa mudah-mudahan tidak perlu digunakan,” tuturnya.