Bandungrayanews.com – Demi menjalin silaturahmi dan meningkatkan sinergitas serta komunikasi yang lebih intens dengan Satgas Citarum Harum Kodam III/Siliwangi. Selasa (12/11/2019).
Puluhan Wartawan dari Komunitas Jurnalis Peduli Citarum Harum (JPCH) melakukan kunjungan ke kediaman Dansektor 22 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Asep Rahman Taupik di Jalan Budi Raya Kota Cimahi.
Kesempatan pertemuan tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh JPCH yang dipimpin Asep Mulyana untuk berdiskusi, tukar pikiran, share ilmu dan lain – lain bersama Dansektor 22.
Dalam sambutannya Kolonel Inf Asep Rahman Taupiq menekankan kepada JPCH untuk bisa membantu Satgas Citarum dengan berita – berita yang lebih meng-edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan.
Selain itu bisa mensupport pemerintah daerah agar mendukung Program Citarum Harum, karena di tingkat pusat sebanyak 19 kementerian sudah mendukung program yang dilahirkan dari Perpres No.15 Tahun 2018 ini.
Diantaranya Kementrian Lingkungan Hidup, Kemendagri, kementrian pariwisata dan lain – lain. Diharapkan pada 2020 mendatang bisa lebih masif, lebih terarah dan terstruktur, sebutnya.
Lebih lanjut Dansektor 22 memamparkan bidang kerjanya bahwa kini di Kota Bandung tengah dilaksanakan program
ODF (Open Defecation Free), yaitu setiap individu atau komunitas tidak buang air besar sembarangan.
Karena pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan, sehingga untuk memutuskan rantai penularan ini harus dilakukan rekayasa pada akses ini.
“ODF merupakan 100 persen solusi untuk mengatasi limbah domestik, program sudah dilksanakan oleh walikota dan wakil walikota, proyek ini sudah mencapai progres 63 persen.
Diharapkan pada 2020 sudah 100 persen, karena sedikitnya 240 ribu jiwa belum terakses komunal sehat”, paparnya. Terkait sampah saya bercita cita ingin menghentikannya di anak sungai jangan sampai ke Citarum, lanjutnya.
Salahsatunya sedimentasi Sungai Cinambo dengan eceng gondoknya sudah clear dan lumpur sudah diangkut. Persoalan lainnya yang kita hadapi adalah kotoran sapi di Lembang yang volumenya mencapai 224 ton sehari.
“Sudah kita carikan solusi dengan pengomposan, sudah 130 ton kompos kita produksi. Sebagian kita gunakan dan kini sisanya ada 30 ton. Namun permasalahannya jika kita produksi kompos terus nanti siapa yang beli ?.
Selain itu sudah ada1036 titik bio gas kita bikin, masalahnya 224 ton sehari kotoran sapi ini tidak sedikit. Harus mendapat solusi tepat untuk mengatasinya agar kotoran tidak masuk sungai.
Hal paling berat merubah mindset dan perilaku masyarakat, harus lebih banyak lagi pelaksanaan edukasi yang ditujukan ke masyarakat terkait sampah dan limbah domestik”, pungkas Dansektor 22 Citarum Harum.
Menurut Ketua JPCH Asep Mulyana, pertemuan ini di harapkan bisa berkelanjutan, ‘JPCH akan terus bersinergis dalam mendukung program citarum harum.
Menggelorakan lewat My Darling (Masyarakat Sadar Lingkungan) yang akan terus kami mengkampanyekan dan sosialisasikan kepada masyarakat ”, tandasnya. (*)