bandungrayanews.com/ DPRD – Ketua DPRD Kota Bandung, H. Tedy Rusmawan, AT., MM menghadiri undangan acara Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Bandung terkait sosialisasi layanan publik Sistem Informasi Pelayanan Administrasi Kependudukan & Umum (Sipaku), dalam rangka implementasi Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE), secara virtual, Senin (12/4/2021).
Dalam sambutannya, Tedy mengapresiasi terobosan yang terus dilakukan oleh Pemkot Bandung, khususnya Diskominfo melalui program-program yang akan menjaga citra Kota Bandung sebagai smart city.
“Setelah Kota Bandung berhasil masuk dalam 50 besar smart city in the world, kita harus bisa mempertahankan dan semoga bisa menjadi yang terdepan di waktu-waktu mendatang. Dalam kondisi pandemi saat ini, pelayanan kepada warga masyarakat tidak boleh berkurang, sehingga harapannya aplikasi Sipaku ini bisa dioptimalkan dan terus disosialisasikan kepada semua pihak,” ujarnya.
Di hadapan Wali Kota Bandung, Oded M Danial, Tedy menyarankan agar aplikasi ini nantinya bisa ramah pengguna layaknya aplikasi e-commerce yang kini banyak digunakan oleh warga.
Tedy pun mendorong agar Pemerintah Kota Bandung dapat mengintegrasikan setiap layanan publik berbasis elektronik yang telah ada dan akan bertambah, untuk menjadi satu layanan utuh melalui sebuah aplikasi.
“Kami mendorong Pemkot Bandung untuk membuat aplikasi yang terintegrasi satu sama lain karena aplikasi yang telah dimiliki Pemkot Bandung itu kan banyak, atau kalau sudah ada segera dioptimalkan pemanfaatannya. Harapan publik, begitu kita masuk ke aplikasinya, kita bisa menyelesaikan seluruh kebutuhan administratif kependudukannya,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Tedy mengapresiasi terus bermunculannya beragam inovasi berbasis elektronik. Selain sebagai upaya mendukung dan mewujudkan Kota Bandung sebagai smart city, inovasi juga menjadi solusi pemerintah daerah guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Saya mengapresiasi Pemerintah Kota Bandung, khususnya Diskominfo yang dalam hal ini baru saya meluncurkan inovasi pelayanan berbasis aplikasi digital, yang memang sangat dibutuhkan di era kemajuan teknologi saat ini. Apalagi Kota Bandung sebagai kota pendidikan, kota modern, dan smart city, maka kebutuhan masyarakat terkait pelayanan publik harus terus ditingkatkan,” ujarnya.
Tedy pun berharap keberadaan aplikasi-aplikasi tersebut dapat disosialisasikan dan diedukasikan kepada masyarakat semaksimal mungkin. Selain agar dapat diketahui masyarakat, tapi juga mempermudah pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan bagi masyarakat Kota Bandung.
“Intinya sosialisasi dan edukasi harus terus dilakukan, agar efektivitas dari aplikasi dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Kota Bandung,” katanya.
Program lain yang juga disosialisasikan adalah, surat online. Terkait program ini, Tedy juga mengingatkan bahwa jika program ini terlaksana dengan baik, seharusnya bisa menghemat anggaran secara signifikan, apalagi pembelian kertas yang selama ini cukup memakan biaya, menjadi berkurang.
Tedy mengatakan, masih ada tantangan yang akan dihadapi saat menjadikan Bandung menjadi Kota Pintar. Salah satunya yakni kapabilitas SDM yang perlu ditingkatkan, seluruh pejabat, khususnya yang berhubungan langsung dengan pelayanan masyarakat agar bisa lebih bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
“Jangan sampai masih ada yang belum bisa mengoperasikan komputer, karena dasar dari smart city adalah smart people,” tutur Tedy.
Di balik apresiasi dan masukannya dalam acara yang diikuti secara daring ini, Tedy menyayangkan masih banyaknya partisipan yang tidak ikut serta dalam acara yang cukup penting ini.
“Acara ini cukup penting untuk diikuti lebih banyak pejabat wilayah, karena ini merupakan sosialisasi untuk pelayanan kepada warga. Jadi saya menyayangkan yang semestinya hadir malah justru tidak hadir disini,” ujar Tedy.*