Bandungrayanews.com/KAB.BANDUNG- Anak yang kekurangan sel darah merah (anemia) dapat berakibat kapasitas darah untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh menjadi rendah. Apalagi pada anak remaja putri dan bayi akan berakibat stunting dan barat badan lahir rendah (BBLR).
Ketua Forum Kabupaten Bandung Sehat (FKBS), Hj. Nia Kurnia Naser mengatakan, dampak anemia bagi remaja putri bisa kehilangan konsentrasi belajar, prestasi di sekolah rendah atau tidak optimal. Juga produktivitas kerja turun, dan imunitas lebih rendah. Sehingga, lebih rentan terhadap penyakit infeksi.
Menurutnya, remaja putri butuh zat besi, karena bisa mempercepat pertumbuhan . Kebutuhan Fe bagi bagi remaja putri akan meningkat, saat haid, di mana remaja putri saat itu akan kehilangan darah rutin dalam jumlah cukup banyak,
Jika seorang remaja putri menderita anemia lalu hamil setelah menikah, lanjut dia, berpotensi melahirkan bayi stunting dan BBLR. “Stunting dan BBLR itu disebabkan kurangnya suplai oksigen dan makanan ke janin selama masa kehamilan,” kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung, Drg. Grace Meidina, M. Kes., membenarkan, sasaran pemberian tablet Fe, remaja putri usia 12-18 tahun atau duduk di bangku sekolah kelas 7, 8, 9, 10, 11, dan kelas 12. “Dosis yang diberikan, setiap orang mendapat 1 tablet per minggu selama setahun dan dipantau setiap sebulan sekali oleh petugas puskesmas,” ujarnya.
Grace berharap program pemberian tablet tambah penambah darah pada remaja putri dapat menurunkan gejala anemia, sehingga mereka dapat memiliki kesehatan yang optimal menjelang kehamilan bila sudah menikah.
(Eri)