Pemkot Bandung dan 17 Perusahaan Tangani Covid-19

Bandungrayanews.com/ KOTA BANDUNG- Meski masih tinggi, tapi angka konfirmasi aktif Covid-19 sudah mengalami penurunan beberapa hari terakhir. Untuk menangani lonjakan yang bisa terjadi sewaktu-waktu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bekerja sama dengan 17 perusahaan dan bank dalam menyediakan bantuan pandemi Covid-19.

Dialog kolaborasi ini diwadahi dalam Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan Kota Bandung. Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana berharap, dengan adanya forum TJSL ini mendorong semua stakeholder untuk bisa bantu tangani pandemi Covid-19 di Kota Bandung.

“Terima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang telah berkontribusi sejak 2021 kemarin. Masyarakat bisa memperoleh bantuan berupa oksigen, paket kesehatan, sembako dan lainnya melalui program kerja sama CSR ini,” ungkap Yana.

Dalam diskusi ini, Yana juga memaparkan kondisi terbaru dari pandemi Covid-19 di Kota Bandung yang semakin menurun. Dari yang tadinya sekitar 1.300 kasus per hari, sekarang turun menjadi 1.200 kasus aktif per hari.

“Mudah-mudahan turun terus sekarang ya. Intinya, kita disiplin pada proses vaksinasi dan protokol kesehatan apapun variannya. Sebab, proses penyebarannya tetap sama lewat droplet,” jelasnya.

Selain itu, untuk menangani lonjakan permintaan ambulans pada pasien Covid-19, Humas Telkomsel Bandung, Indra Prayoga mengatakan, masyarakat nantinya bisa mengakses layanan ambulans melalui aplikasi yang akan mereka kembangkan bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung.

“Nantinya akan ada ada pelayanan ambulan lewat aplikasi yang sedang kami kembangkan bersama Dinkes. Sehingga masyarakat bisa lebih cepat mengakses ambulans,” ujar Indra.

Selain Telkomsel, salah satu mitra kerja sama pemkot Bandung ialah Bio Farma. Kepala Bagian Kemitraan Bio Farma, Sarmedi menuturkan, di tahun ini Bio Farma siap untuk mendukung kegiatan yang akan dilakukan bersama Pemkot Bandung.

“Tahun ini, semoga kita bisa kolaborasi lagi. Kami siap untuk menyediakan kebutuhan fasilitas kesehatan untuk masyarakat Bandung,” ungkap Sarmedi.

Tak hanya dari segi fasilitas kesehatan, untuk menanggulangi isu pangan seperti minyak goreng yang akhir-akhir ini menjadi polemik, Pemkot Bandung pun telah mengambil beberapa langkah strategis.

Sedangkan Kepala Bidang Perdagangan Regional Luar Negeri Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Bariati Ratna Aju menyampaikan, pada Senin, 21 Februari 2022, timnya sedang memantau pasokan minyak goreng dan membuat pasar murah untuk masyarakat.

“Kita juga sedang melakukan monitoring stok minyak di pasaran. Kurang lebih ada 18.000 liter minyak goreng curah untuk pedangang yang diberikan langsung dari Kementerian Perdagangan,” kata Bariati.

Untuk mengawasi pembelian minyak goreng ini, Disdagin membentuk satuan tugas (satgas) pangan. Diharapkan dengan adanya satgas pangan ini, tak ada lagi oknum warga yang panic buying atau pedagang yang menimbun minyak goreng lalu menjualnya dengan harga di atas ketentuan pemerintah.

Loading