Pemkot Bandung Raih Penghargaan Anugerah Humas Indonesia 2019

BANDUNG -bandung1.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Di ajang Anugerah Humas Indonesia (AHI) 2019, Pemkot Bandung meraih penghargaan Kategori Terpopuler di Media Online Tahun 2019 Sub Kategori Pemerintah Kota.

Penghargaan diserahkan oleh CEO dan Founder PR Indonesia Group, Asmono Wikan kepada Asisten Administrasi Umum dan Kepegawaian Kota Bandung, Dadang Gantina pada Malam AHI 2019 di Balai Kota Tangerang, Sabtu (31/8/2019).  Hadir pada kesempatan ini, beberapa pejabat tinggi di lingkup pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta lembaga tinggi Lainnya seperti Kepala Bawaslu RI, Kepala BPK RI, beberapa kepala daerah, dan pimpinan perguruan tinggi di Indonesia.

AHI 2019 merupakan barometer pencapaian tertinggi kinerja humas pemerintah sepanjang Januari hingga Juni 2019. Juri AHI 2019 terdiri atas para pakar di bidang komunikasi, di antaranya Maria Wongsonagoro (pakar public relations), Emilia Bassar (pakar komunikasi dan branding), Asmono Wikan (Founder & CEO PR Indonesia Group), John Fresley (mantan Ketua Komisi Informasi Pusat/Institut Pemerintahan Dalam Negeri), dan Zinnia Nizar (Vice President Internasional Council of Design).

Ajang kompetisi ini dimaksudkan untuk memotret kinerja humas pemerintah (government public relations/GPR) di kementerian termasuk perguruan tinggi, lembaga, pemerintah daerah, BUMN, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) se-Indonesia.

Asisten Administrasi Umum dan Kepegawaian Kota Bandung, Dadang Gantina usai menerima penghargaan mengatakan, posisi Humas sangat penting dalam mengelola sebuah organisasi apalagi pemerintahan daerah. Di era industri 4.0 yang sudah serba teknologi canggih, menjadi sebuah keniscayaan untuk meningkatkan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. 

“Memang Humas memegang peranan penting bagi pemerintah terutama dalam hal sosialsasi kinerja pemerintah dan sebagi sarana penyalur informasi yang sentral,” katanya.

Humas, lanjutnya, harus membuka diri untuk berkolaborasi dengan siapapun agar dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan publik. Humas harus memperkuat soliditas internal dan membentuk the winning team agar segala tantangan bisa terlewati dengan mudah. 

“Humas ini harus menyesuaikan kebutuhan zaman, terutama di era Serba canggih dan tentunya menyesuaikan pula kepada kebutuhan dimasa mendatang,” tambahnya.

Sementara itu, CEO sekaligus Founder Majalah PR Indonesia, Asmono Wikan menjelaskan, posisi Humas saat ini bukan lagi urusan remeh temen melainkan fungsi strategis. Ada tanggung jawab besar yang diampu insan kehumasan untuk mengelola kemampuannya dalam membangun kebesaran martabat bangsa. 

“Menurut hasil kajian PR Indonesia, tidak lebih dari 30.000 praktisi Humas di Indonesia. Dengan jumlah ini, tentu sangat tidak mudah untuk sampai pada posisi strategis. Makanya kami butuh para pemimpin di pemerintahan maupun korporasi agar Humas sampai pada posisi itu,” tuturnya.

(Eri)

Loading