Silaturahmi FKUB Kota Bandung dengan Komunitas Umat Buddha

Silaturahmi FKUB Kota Bandung dengan Komunitas Umat Buddha

BANDUNG -bandung1.com- Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung melakukan silaturahmi dengan Umat Budha Soka Gakkay Bandung. Silaturahmi dilaksanakan di Kopo Kencana, Jln. Peta Bandung, Minggu (25/8/2019) lalu.

Rombongan FKUB Kota Bandung terdiri dari Ketua FKUB Kota Bandung Dr. K.H. Ahmad Suherman, Kepala Bagian Kesra Setda Kota Bandung Bambang Sukardi, Kasubag Sosial Keagamaan Bagian Kesra Kota Bandung Nasrulloh Jamaludin, wakil dari Kemenag Kota Bandung Nandang, pemuka agama Katolik Darmastoto, pemuka agama Budha Satiman, pemuka agama Hindu Nyoman Nesawan, serta pemuka agama Islam K.H. Wahyul Afif Al Ghofiqi dan K.H. Ubaidillah. Rombongan diterima oleh Pimpinan Soka Gakkay Bandung dan Ketua Pusat Soka Gakkay, Peter.

Ahmad Suherman mengatakan, silaturahmi atau safari keliling seperti ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antarumat beragama di Kota Bandung. Kegiatan merupakan bagian dari program kerja FKUB Kota Bandung dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam mendukung program pembangunan bidang keagamaan di Kota Bandung.

“Bandung merupakan rumah bersama para umat beragama untuk senantiasa mengedepankan hidup rukun dan damai antar umat beragama, maupun antara umat beragama dengan pemerintah, sehingga kelak akan bermuara kepada kehidupan yang rukun, damai dan semangat toleransi yang tinggi,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Suherman mengungkapkan bahwa pemimpin spiritual Soka Gakkay, yaitu Daisaku Ikeda merupakan teman dekat K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ada tiga ajaran Ikeda yang bertujuan membangun toleransi, yakni tentang pengendalian diri, dialog perdamaian, dan kewargaan global yang luas. Karena itu, Suherman mengajak anggota Soka Gakkay untuk aktif dalam menjaga dan melestarikan perdamaian di Kota Bandung dan Indonesia pada umumnya.

Sementara itu Kepala Bagian Kesra Setda Kota Bandung, Bambang Sukardi mengatakan bahwa semangat toleransi dan menjamin kerukunan dengan umat agama lain harus terus diaktualisasikan sejalan dengan upaya Pemkot Bandung bersama ormas-ormas Islam, para tokoh lintas agama, dan berbagai elemen warga lainnya mengembalikan peran Bandung sebagai “Rumah Bersama”. Sebaga “Rumah Bersama”, setiap perbedaan mendapat tempat untuk tumbuh dan berkembang dalam semangat kekeluargaan dan gotong royong rempug jukung sauyunan.

Penguatan kerukunan hidup antarumat beragama merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial dan Yana Mulyana, yaitu mewujudkan Bandung sebagai Kota yang Unggul, Nyaman, Sejahtera, dan Agamis. Bandung Nyaman bermakna memberi ketenangan dalam berinteraksi dengan sesama, beribadah, berusaha, serta terjaminnya keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Sedangkan Bandung Agamis, bermakna terciptanya kehidupan masyarakat yang taat pada aturan, dilandasi perilaku dan akhlak sesuai ketentuan agama,” jelas Bambang.

Masih terkait dengan pembangunan bidang keagamaan di Kota Bandung, Bambang mengungkapkan, Bagian Kesra Kota Bandung sudah melaksanakan Training of Trainer (ToT) bagi Guru Agama Non-muslim selama dua hari, 26-27 Agustus 2019, di Hotel Grandia Jln. Cihampelas.

Kegiatan tersebut akan ditindak lanjuti dengan silaturahmi ke tempat peribadatan umat Kristen, Protestan, Hindu, Katolik dan Konghucu, mulai 7 September hingga 10 November 2019. Sedangkan silaturahmi dengan umat muslim sudah dilaksanakan secara rutin melalui kegiatan diantaranya Subuh keliling (Subling), Jumat Keliling (Jumling), dan pengajian pada hari Rabu bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Bandung.

(Eri)

Loading